Latest News

Karena Mereka Mempunyai Dunianya Sendiri

Karena Mereka Mempunyai Dunianya Sendiri



Bicara soal Orrang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), saya mungkin mempunyai banyak cerita. Dari kecil hingga dewasa. Tapi bukan cerita orang yang beneran terganggu jiwanya atau bahasa kasarnya disebut 'gila'. Mereka yang ingin saya cerita adalah mereka yang memiliki dunianya sendiri, suka ngomong sendiri, terkadang suka marah atau bisa disebut stres.

Cerita sedari saya kecil. Ada Mbah Situ Nanggulan. Sebenarnya saya kurang paham dengan Mbah Situ Nanggulan ini. Iya, namanya sebenarnya hanya Mbah Situ dan Nanggulan itu nama kampungnya dia tinggal. Konon, kalau ada anak yang nakal dan enggak nurut sama orang tuanya, pasti ditakut-takuti ada Mbah Situ Nanggulan. Katanya sich, Mbah Situ itu sukanya bawa anak-anak.

Sekali dua kali saya sich pernah melihat sosoknya saat lewat depan rumah. Soalnya, Mbah Situ ini suka keliling kampung-kampung. Seingat saya, saya belum pernah melihat Mbah Situ marah, Mbah Situ hanya jalan dan diam. Tapi kalau yang namanya sudah ditakut-takuti, ya pasti mendengar namanya bahkan melihatnya sajapun saya sudah takut.

Ada juga Mbah Parmuji. Mbah Parmuji ini tinggal di depan rumah malah. Beliau sangat terobsesi menjadi kyai dan selalu menamakan dirinya Kyai Tompo. Beliau tidak jahat, hanya saja omongannya kasar dan ngomongnya ngalor-ngidul. Apalagi kalau bertengkar dengan anaknya, nama semua hewanpun bisa keluar. Parahnya lagi suka teriak-teriak dan takutknya kalau ada anak kecil dengar, malah bisa ikut-ikutan bicara kasar. 

Ditambah lagi, ini yang paling mengerikan, Mbah Parmuji ini suka mandi di halaman rumah. Telanjang pula. Ini ngeri sekali. Apalagi rumahnya itu pinggir jalan dan banyak orang yang lewat.

Mbah Parmuji dandananya juga enggak jelas. Suka berkalung rafia, bandulnya botol-botol, bawa tas kandi juga. Padahal tuh, kalau ditanya sebenarnya Mbah Parmuji ini seperti orang waras. Bahkan sempat loh mengakui, "Aku kie ra edan, neng ngedan." Yang artinya, dia itu enggak gila tapi menggila.

Dan yang membuat saya mengelus dada, sikap sedikit stressnya itu seolah nurun ke cucunya. Hanya saja tidak parah, cuma ngomongnya ngalor ngidul. Padahal cucunya itu teman main saya sewaktu kecil, dulu sich baik-baik saja. Kalau sekarang, sedikit stress. Mungkin sama seperti Mbah Parmuji, terobsesi menjadi kyai.

Bukan hanya Mbah Situ dan Mbah Parmuji saja ada orang dengan gangguan jiwa di dalam hidup saya. Ada teman kuliah yang terkadang kumat (kambuh stressnya) dan terkadang waras. Kalau sedang kumat, dia ngomongnya nyeleneh. Iyaa, cuma ngomong terus dan ngomongnya itu enggak jelas ke arah mana. Yang diceritainnya itu seperti imajinasinya sendiri. Dandanannyapun juga nyeleneh. Kadang plastikpun dibuat gelang. Dan parah banget, waktu dia kumat, berangkat kuliah, eh berangkatnya bareng saya. Karena saya enggak tahu kalau dia sedang kumat, saya malah nyuruh dia yang mboncengin saya. Sepanjang perjalanan, dia cerita hal-hal di luar nalar yang saya enggak mudheng. Dan setiap berpapasan sama orang, dia nanya, sok kenal sok deket padahal juga enggak tahu siapa. Setibanya di kampus, masih sama cerita nyeleneh dan ada pohon malah meluk-meluk. Dan saya baru 'ngeh', dia kumat stressnya. Katanya sich, dia kayak gitu karena cinta.

Namun Alhamdullilah banget, teman saya itu sekarang sudah sembuh. Sudah menikah dan punya anak. Meskipun terkadang dia juga masih suka cerita nyeleneh.

Nah teman-teman, itu adalah sedikit cerita saya bersama orang dengan ganguan jiwa. Sebenarnya, orang seperti itu tidak jahat dan tidak harus dijauhi. Mereka punya dunianya sendiri, yang penting kalau ngomong apa diiyain saja. Jangan dicibir juga, karena itu malah akan membuatnya marah dan mengamuk.

Sekian cerita dari saya, dan bagaimana dengan cerita teman-teman?


“Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Aku dan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang diselenggarakan oleh Liza Fathia dan Si Tunis

8 Responses to "Karena Mereka Mempunyai Dunianya Sendiri"

  1. Iya ya Mbak, gangguan jiwa itu bisa disembuhkan. Dan setiap orang sebenarnya juga gak mau kek gitu. Tp miris kadang mereka jadi bully-an

    ReplyDelete
    Replies
    1. An karena dibully itu... makanya mereka seting ngamuk... hiks... kasian yaaa..mbak...

      Delete
    2. betul gangguan jiwa ada yang bisa disembuhkan, mereka sering di bully karena berbeda, ya ga ada yang kau jadi gitu

      good luck buat lombanya mbak
      http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

      Delete
  2. Terima kasih ya udah ikutan giveaway ini, benar kan ternyata mereka tak menakutkan seperti yang biasanya orang pikir..

    ReplyDelete
  3. ODGJ memang macem-macem ya Mba', kita yang waras tidak seharusnya membully mereka,malah kalau bisa mengasihi,
    Sukses Mba'.. ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa.. Mbak bener banget
      Lagipula siapa yg mau hidup dlm keadaan kayak gitu.. kasihan, Mbak...

      Delete